Alzheimer
Alzheimer dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan memengaruhi beberapa fungsi pada otak. Pada fase awal, penderita akan mengalami gangguan pada daya ingat mereka, seperti tidak mengingat nama orang terdekat, benda di sekitar, atau peristiwa yang terjadi di sekitar. Penyakit ini dapat semakin memburuk apabila tidak ditangani sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan kegiatan sehari-hari.
Alzheimer merupakan penyakit yang menjadi penyebab demensia dan bertanggungjawab atas terjadinya kasus demensia di beberapa negara. Demensia sendiri adalah gangguan yang terjadi pada otak sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan intelektual dan sosial seseorang, sehingga kebanyakan orang yang mengidap demensia tidak bisa berfikir atau bersosialisasi seperti biasanya.
Gejala dan Penyebab Alzheimer
Gejala pada penyakit alzheimer biasanya ditandai dengan turunnya daya ingat, dan sering kali tidak disadari oleh orang yang terkena alzheimer. Pada fase lanjut, gejala tersebut akan sampai pada tahap pengidap tidak dapat berkomunikasi secara normal dan tidak bisa merespons secara baik. gejala yang lebih berat terhadap pengidap dapat terjadi di kemudian hari seperti munculnya disorientasi, perubahan perilaku dan suasana hati, kebingungan akan cara berfikir.
Penyebab alzheimer sendiri terjadi akibat adanya gangguan pada kinerja sel-sel saraf di otak dikarenakan terjadinya penumpukan protein abnormal pada sel saraf otak, secara tidak langsung otak akan kehilangan berbagai fungsi, seperti mengontrol emosi, pikiran dan bahasa. Penyakit Alzheimer bisa juga dipicu oleh faktor lain, seperti pola hidup, genetik, dan lingkungan sekitar.
Pencegahan dan Pengobatan Alzheimer
hingga saat ini belum ditemukan cara untuk untuk mencegah penyakit alzheimer. Penyakit alzheimer paling sering dialami oleh seorang lansia, namun penelitian menyatakan penyakit ini dapat menyerang siapa saja kapan pun dan dimana pun, sehingga penting untuk menjaga kesehatan sedari dini agar terhindar dari penyakit alzheimer.
Untuk pengobatan penyakit alzheimer sendiri saat ini belum dapat ditemukan obat dan metode yang tepat agar seseorang dapat sembuh total dari penyakit alzheimer, namun jennis obat seperti rivastigmine menurut ahli dapat memperlambat kemungkinan terburuk akibat gejala yang dialami oleh penderita penyakit alzheimer. Terapi stimulasi kognitif juga dapat digunakan sebagai terapi untuk meringankan alzheimer.
Sumber:
alzi.or.id/alzheimer-demensia/
mayoclinic.org/diseases-conditions/alzheimers-disease/symptoms-causes/syc-20350447
medlineplus.gov/alzheimersdisease.html